Kata Sambitan...


Saya pernah sekolah kedokteran, tapi terus lulus di manajemen, dan sekarang jadi abdi negara di salah satu instansi negeri berjudul Universitas.
Di universitas ini saya hidup sendirian selama enam bulan terakhir, alias single fighter (kayak spiderman gitu!) karena saya baru dimutasi dari staf humas jadi asisten senat yang emang cuma kerja sendirian aja. Emang sih, nama jabatannya keren dan intelek, cumannya ngurusin 66 orang profesor (yang nambah terus tiap taonnya) bikin saya jadi rada-rada pinter dan terjerumus dalam jurang nista keseriusan, malah bikin rambut saya rontok dan andeng2 saya hampir copot!
Ada sih temen-temen di bagian laen yang akrab sama saya, tapi sekarang saya rada ga punya waktu buat bergaol kek dulu, malah bisa dibilang imun sama manusia. Sekalinya keluar kandang (baca : ruangan) malah suka ketularan penyakit, ya herpes lah, pilek lah, panu lah, jadi mah sekarang saya begaol sama berkas n komputer aja.
Alhamdulillah banget, saya punya otak kanan rada penyok, jadi saya sering menikmati hidup dari sisi otak yang penyok itu, sama keluarga, sahabat-sahabat dan binatang piaraan saya....


it's my kacrut life

The Squad of...

Jumat, 25 Mei 2012

Pertemuan yang Mengharukan




Kali ini gue mau cerita tentang Tomaswati, kucing gue. Dulu gue temuin dia masih kecil, di portal deket rumah, warnanya abu-abu buluhiris, idungnya mancung, buntutnya pendek, mirip Angelina Jolie deh.
Awalnya gue sama Kiting asal aja ngasih nama Tomas, tapi taunya dia cewek boo! Akhirnya setelah sidang paripurna, sepakatlah kami menambahkan Wati dibelakang namanya sebagai identitas keperempuanannya.
Si Tomaswati ini manis banget, dia suka bobo di kaki dan bersih, makannya juga nggak jorok.
Ketika dia tambah dewasa, mulailah dia jadi primadona di blok, banyak yang naksir! Gue sama si kiting jadi mupeng!)
Tapi kemudian dia hamilllll.... Apaaaaah? Bokap hampir memenggal lelaki yang menghamilinya, tapi setelah dipikir-pikir dengan otak waras, dia kan kucing, mana ada lelaki mau sama dia, dan lelaki itu bebas lagi berkeliaran. Dasar Koneng hidung belang!
Anak-anaknya si Tomaswati lahir. Lucu juga sih, tapi whueleeeh, eenya dimana-mana, mama lalu murka karena pohon-pohonannya (tanaman hias) pada rusak dijadiin wc sama kucing2 itu.
Setelah hampir enam kali lahiran, Mama memutuskan untuk memberi anak-anaknya Tomas pada tetangga belakang rumah, nasib mereka hepi ending dan bahagia karena tetangga gue itu kaya banget dan pecinta kucing (kata orang-orang ganteng juga, pilot. tapi gue ga pernah ketemu tuh, padahal gue sering bergaya bebek didepan rumahnya... huwekwkwk).
Tomas juga disuruh dibuang ke komplek sebelah. Kiting dan Item yang jadi eksekutornya, mereka naik motor ke komplek sebelah. Tapi begitu mereka pulang, mereka laporan kalo si tomas melompat di tengah jalan, di perbatasan antara komplek dan komplek belakang. Katanya dia lari dan hilang. The end...




Dua tahun kemudian, Seperti biasa Bokap pergi sholat subuh ke masjid. biasanya sama tetangga2 dan si Iyus, anak tetangga depan rumah.
Pas keluar masjid, si Bapak melihat sosok singset, cantik, bermata syahdu, pipinya merona merah dan berbuluhiris. Dia menyapa Bokap : "Eeeeooong!"
Bokap : Tomas?
Tomas : Meoooong (iya Papaaaah...)
Bokap : Kamu Tomas?
Tomas : Meong (betul papaaah, ini anakmuuuuh, tomaaas!)
Iyus kebingungan melihat adegan itu dan bilang : "Om, ini si tomas dari tadi nungguin di depan loh, Iyus emang udah nyangka ini si Tomas!"
Bokap : (berlinangan airmata) Ooooh... Tomaaassssss
Tomas : Eong... eoooong (Papapaaaaah...)
dan merekapun berpelukan, sama-sama pulang kerumah.
Dirumah, Gue, Kiting sama Mama sampe bengong melihat kucing itu jalan pulang berendengan sama Bokap.
Dua bulan kemudian si Tomas kumat lagi ganjennya, dia bertemu kekasih lamanya, si Koneng Hidung belang (kucingnya Iyus) dan hamil lagi....


Kiting dan salah satu anaknya Tomas 
*sipiriliiii... nanti anak2nya Tomaswati gue kasih ke mas pilot ganteng aaaahhh....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar