Atas segala kemurahan hati dan bakti gue terhadap kakak (sepupu) kesayangan gue ini, gue akan menceritakan kisah hidupnya.
*okeh... okeh... biar jadi bahan cerita buat anak-anak gue (kata ira semangat, ngedeketin gue)*
Muzzzziiiiiiiikkkkk......! (Nyalain backsound : instrumen biola memilukan)
*okeh... okeh... biar jadi bahan cerita buat anak-anak gue (kata ira semangat, ngedeketin gue)*
Muzzzziiiiiiiikkkkk......! (Nyalain backsound : instrumen biola memilukan)
Dilahirkan sebagai yatim dan dipungut sama Bapak-bapak gendut dengan penuh kasih. Sayangnya, karena si bapak-bapak itu adalah bisnismen yang suka keluar kota, jadilah Ebot cuma tinggal sama ibu angkatnya. Kasihan sekali ira, hidupnya penuh derita karena disiksa oleh ibu dan kedua saudara angkatnya.
Sampai suatu hari dia bertemu dengan peri baik hati yang merubah gamis buluknya jadi gaun cantik karya Coco Channel (tau ga Coco Channel? itu loh, temennya Coco Pandan yang sodaraan sama coco crunch). Peri baik hati itu juga mengubah sendal swallownya jadi sepatu Kelme ukuran 38 (sayang, logonya buka cap kaki macan, melainkan cap kaki domba garut), selain itu sang peri juga mengubah ketimun menjadi odong-odong emas, tikus menjadi saisnya, dan kudanya... tentu saja para nyamuk doooong.
Kemudian apa yang terjadi setelah semuanya berubah, apakah Ira pergi ke pesta dansa, lalu bertemu pangeran tampan?
Ooo... tentu tidaaak! Dia kembali bekerja dong. Nggosek kamar mandi, nyiram taneman, nyabutin rumput, mandiin binatang-binatang peliharaan dan yang paling utama adalah nguras bak dolphin di atap rumah.
-----
"Abis itu?" tanya Ira sebal
"The End deh..." jawab gue
"Trus jadi Princess Gula Jawanya gimana? Masa cuma disuruh jadi pembokat?"
"Yaaa... Emang nasibnya si Ebot jadi pembokat gituh! Mo gimana lagi?"
"Huh! Ga seru!" Ira langsung melempar buku dongeng yang setebel kitab sangsekerta itu *eeeng... ini kan blog!* oke, Ira melempar laptopnya, tapi gue ga peduli. Karena akhirnya gue ngantuk dan mau bobo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar